BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test bannerSELAMAT DATANG DI WEBSITE KAMI, "SECANGKIR KOPI"

Rumah Singgah Soekarno Roboh, Bangun Lagi Situs Bersejarah Padang

Oleh Labai Korok Piaman

Pembongkaran rumah singgah Bung Karno di Kota Padang berujung demo. Wajar Massa yang berasal dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumatera Barat dan berbagai elemen masyarakat sipil lain turun kejalan.

Anak muda berbaju merah menggelar aksi unjuk rasa di depan puing-puing bekas bangunan Rumah Singgah Bung Karno tersebut, dialanjutkan orasi didepan pintu rumah dinas Walikota Padang dan menyampaikan tuntutannya. 

Berbagai macam poster dan spanduk dibawa mereka bertuliskan 'Anak Ideologis Bung Karno Menggugat', 'Buktikan Perkataan Nadiem', dan 'Pemkot Padang Buta Sejarah'.

Mereka Selain itu aksi menutup mata oleh beberapa demonstran sambil memegangi foto Wali Kota Padang, Hendri Septa dan kibaran bendera berwarna merah bertuliskan GMNI.

Penulis memberi apresiasi kepada anak muda yang peduli dengan situs-situs bersejarah yang tetap dilestarikan sesuai dengan Perda dan rumah singgah Bung Karno ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Kejadian dirobohkannya rumah singgah Soekarno ini memberi pelajaran kepada Pemerintah Daerah dan Anggota Dewan betapa pentingnya situs bersejarah itu dilestarikan dan dirawat untuk anak cucu dan generasi berikutnya.

Untung rumah singgah Soekarno ada anak ideologi yang mengawalnya, sehingga kemarin Ketua Fraksi PDIP juga turun kelapangan, melihat kondisi perobohan bangunan tersebut. Dalam media Ketua Fraksi PDIP ini akan melaporkan ke anak Soekarno di Jakarta.

Daerah Padang, kasus perobohan rumah singgah Soekarno ini sudah kasus yang kedua, situs sejarah yang diabaikan terjadi, sebelumnya kasus Pemko Padang merubah gedung Bagindo Aziz Chan dengan young center.

Karena ada penolakan akhirnya nama Bagindo Aziz Chan tetap disematkan dalam gedung yang seudah beralih fungsi tersebut, Alhamdulillah masih ada nama pejuang Kota Padang tertulis indah yaitu Bagindo Aziz Chan.

Menurut Penulis dari pelajaran yang dilalui itu seharusnya semua Kepala Daerah di Sumatra Barat kembali berpikir untuk melestarikan dan melakukan pembenahan situs-situs bersejarah yang ada didaerahnya.

Kemarin Kita besyukur ada komunitas warga kota dengan Pemko yang memperindah benteng pertahanan Jepang menjadi objek wisata sejarah lubang jepang yang bisa dikunjungi oleh masyarakat.

Sejarah Lubang Jepang ini merupakan bagian dari kawasan pertahanan perang pada masa pendudukan Jepang. Yang memberi pelajaran pada generasi berikutnya.

Jika Pemerintah Daerah se-Sumatera Barat jeli maka banyak situs-situ bersejarah yang perlu diperbaiki kembali, dibenahi kembali menjadi objek sejarah yang akan membangun nilai juang untuk generasi muda.

Maka rumah singgah Soekarno, pemikiran Penulis diharapkan kembali dibangun, tanahnya dibebaskan oleh Pemkot Padang, jadikan tempat itu Taman Pancasila Padang, musium dan kawasan menularkan nilai-nilai perjuangan Soekarno dimasa yang akan datang.

Tetap lanjutkan perjuangan adik-adik GMNI dan elemen KNPI, anak muda, tetap kawal kasus perobohan rumah singgah Soekarno sampai kembali dibangun, dijadikan kawasan objek wisata Soekarno di Padang.

Jika diperlukan pengawalan ini sampai ada bantuan dana khusus dari pemerintahan pusat, dari Presiden Jokowi, dari anak Soekarno untuk menjadikan tempat ini simbol Soekarno ada diranah Minang[*].

Posting Komentar

0 Komentar